10 Meraki : Melakukan sesuatu dengan cinta, kreativitas dan sepenuh jiwa 11. Mudita : Perasaan bahagia melihat kebahagiaan orang lain N 1. Nabastala : Langit 2. Nayanika : Mata yang indah dan memancarkan daya tarik 3. Nirmala : Tanpa cacat, cela, bersih dan tidak bernoda 4. Nuraga : Empati dan berbagi rasa P 1. Padika : Syair 2.

Sumber Kerraff A. Macam-macam Kamus Kamus merupakan sebuah buku referensi yang memuat daftar kosakata yang terdapat dalam sebuah bahasa, yang disusun secara alfabetis disertai keterangan bagaimana menggunakan kata itu. Kamus dibedakan menurut luas lingkup isinya, yang sebenarnya merupakan varian dari kamus khusus; ada kamus istilah, ada kamus eka bahasa, kamus dwi bahasa, dan ada kamus multibahasa. Dilihat dari sifatnya ada kamus standar, dan ada kamus non-standar. Kamus umum adalah kamus yang memuat segala macam topik yang ada dalam sebuah bahasa. Kamus khusus/istilah adalah kamus yanag hanya memuat kata-kata dari suatu bidang tertentu. Kamus ekabahasa merupakan kamus mengenai suatu bahasa tertentu. Kamus dwi/multi bahasa merupakan kamus yang memuat dua bahasa dan banyak bahasa. Kamus Standar merupakan kamus yang diakui dan memuat kata yang standar dalam dalam suatu bahasa. Kamus Umum Bahasa Indonesia KUBI sekarang KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesianadalah kamus umum yang ekabahasa dan bersifat standar. B. Sifat Kamus Mengapa selalu terdapat kekurangan pada semua kamus? Setiap penyusun kamus/leksikograf, mencatat kata-kata yang dijumpainya hanya sampai saat sebelum kamus itu diterbitkan. Yang dimaksud dengan ”sampai saat sebelum kamus itu diterbitkan” adalah bukan pada waktu kamus itu dikeluarkan dari percetakan, tetapi pada waktu kamus itu mulai diketik sebagai sebuah naskah dan kemudian dikirim ke penerbit. Pengetikan itu sendiri sudah memerlukan waktu yang tidak sedikit. Belum lagi urusan-urusan lain antara pihak penerbit dan pihak percetakan. Semua ini memakan waktu yang cukup lama. Sementara itu, kata-kata baru tetap bermunculan dalam bahasa, di samping ada kata-kata mengalami perluasan makna. Leksikograf hanya mencatat kata-kata secara konservatif, sehingga pada saat kamus itu muncul dalam masyarakat, ia sudah ketinggalan jaman. Selain dari alasan tersebut di atas, ada juga faktor lain mengapa sebuah kamus tidak selalu memuaskan pemakainya. Betapapun cermatnya seorang leksikograf, pasti ada satu-dua kata yang luput dari pengamatannya, malahan ada pula arti yang luput dari pencatatannya, meskipun katanya sendiri ada dalam kamus. Pencatatan kata-kata bersama maknanya biasanya dilakukan dengan mempergunakan bahan publikasi. Dalam suatu wilayah bahasa yang luas dengan beraneka ragam kegiatan publikasi, sangat sulit bagai seorang leksikograf untuk memperoleh semua bahan tersebut. Inilah faktor kedua yang mempengaruhi sifat sebuah kamus, apakah ia memuaskan atau tidak memuaskan para pemakainya. Faktor lain yang mempengaruhi sifat sebuah kamus adalah minat dan tujuan seorang leksikograf. Ada leksikograf yang menganggap bahwa kata-kata tua, ungkapan-ungkapan kuno, dan peribahasa-peribahasa yang sudah usang dan tidak dipakai lagi, tidak perlu dimasukkan dalam sebuah kamus. Tetapi ada leksikograf yang beranggapan bahwa unsur-unsur itu harus dimasukkan karena pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertama, unsur-unsur tua itu masih sangat diperlukan terutama dalam menghadapi naskah-naskah tua, terutama bagi para filolog, etnolog, dan ahli-ahli sejarah. Kedua, perkembangan bahasa itu sendiri tidak selalu bergerak maju ke depan, teteapi dapat mengikuti perkembangan yang berbentuk spiral. Perkembangan yang berbentuk spiral adalah bahwa pada suatu waktu, perkembangan maju itu berbalik kembali ke titik tolak semula, tetapi dalam keadaan yang lebih tinggi dari yang dulu. Kata-kata lama dihidupkan kembali dalam pemakaian, tetapi diberi makna baru. Hal ini terutama dengan giat dilakukan dalam rangka mencari istilah-istilah baru sesuai dengan kemajuan teknologi dewasa ini. C. Susunan Kamus Bagian Pendahuluan Biasanya sebelum daftar kata yang menjadi inti kamus itu, terdapat bagian Pendahuluan yang memuat keterangan tentang cara menggunakan kamus itu. Kamus Umum Bahasa Indonesia misalnya dalam bagian pendahulian memuat hal-hal berikut – keterangan mengenai abjad dan ejaan; – keterangan mengenai perbendaharaan kata; – keterangan mengenai batasan kata dan keterangan lainnya; – tentang susunan dan urutan kata yang diterangkan; – tanda-tanda yang dipakai; dan – kependekan atau singkatan-singkatan yang dipergunakan. Unsur-unsur atau pokok-pokok mana yang perlu dimasukkan dalam bagian pendahuluan ini, tergantung dari pertimbangan penyusun dan kebutuhan tiap bahasa. Isi Kamus Isi kamus merupakan bagian yang terpenting dari sebuah kamus. Isi kamus terdiri dari daftar kata yang disusun menurut urutan abjad, disertai keterangannya. Kamus Besar Bahasa Indonesia, misalnya, mempergunakan abjad Latin, yaitu a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, z. Dengan demikian beberapa fonem tidak diberi status tersendiri tetapi dimasukkan dimasukkan dalam huruf awal yang digunakannya, misalnya ny, ng dimasukkan dalam huruf ny ng dimasukkan dalam huruf n, dan kh dimasukkan dalam huruf k. Bagian Pelengkap Di samping pokok-pokok di atas yang biasa terdapat dlam sebuah kamus, kamus yang baik biasanya menambahakan suatu bagian pelengkap. Bagian ini terdiri dari Kata dan Frasa asing, Tokoh Mitologis dan Literer, Tokoh terkenal dan Nama Geografis, dan Hal-hal lain yang dianggap perlu. Tokoh mitologis dan literer kesusastraan yang terkenal dapat dimasukkan juga dalam daftar kata umum Isi Kamus. Tetapi dapat juga dimasukkan dalam bagian pelengkap. Sebuah kamus yang baik dan lengkap pasti akan memasukkan pokok-pokok ini, terutama tokoh-tokoh yang melambangkan perwatakan. Isi Kamus – Ejaan Tiap kata yang tercatat dalam kamus itu sekaligus merupakan ejaan yang berlaku bagi kata itu. Sehingga siapa pun yang ragu-ragu bagaimana menuliskan kata itu, hendaknya membuka kembali sebuah kamus untuk mendapatkan kepastian mengenai ejaan itu. Kata anjing misalnya, walaupun diucapkan an-ny-jing ditulis anjing. Demikian juga kata-kata seperti cincang, pincang, janji, dan sebagainya. Dalam beberapa hal terdapat dua bentuk untuk sebuah kata yang sama. Dalam hal ini kedua bentuk dicatat dalam kamus, dengan catatan dari yang lainliwat—lewat, nasihat—nasehat, kukuh—kokoh, kurban—korban, hafal—hapal, afal—apal, dan sebagainya. Bagi sebuah kamus umum bahasa Indonesia, persoalan ekaan mungkin tidak membawa akibat yang besar , karena antara tulisan dan ucapan boleh dikatakan tak ada perbedaan dalam cara menuliskannya. Dalam bahasa Inggris, persoalan ejaan adalah hal yang sangat penting, mengingat perbedaan yang sangat besar antara tulisan dan ucapannya. Dalam bahasa Indonesia masih dijumpai di sana-sini kesulitan tertentu pada kata-kata yang homograf akibat adanya ejaan yang sama bagi bunyi /ė/ dan /e/. – Suku Kata Suku kata adalah bagian dari sebuah kata yang membentuk suatu kesatuan puncak kenyaringan. Kecuali kata-kata yang monosilabis yaitu kata-kata yang terdiri dari satu suku kata saja mas, las, khas, bab, dan sebagainya suku kata sama sekali tidak mengandung pengertian. Walaupun demikian, suku kata sangat penting untuk diketahui setiap bagian-bagiannya, khususnya pada akhir sebuah baris. Dalam tulisan harus diadakan pemisahan suku kata itu dengan cermat. – Aksen Keterangan lain yang dapat diperoleh dalam sebuah kamus adalah tekanan atau aksen kata. Agar sebuah kata dapat diucapkan dengan benar, maka kata-kata dalam sebuah kamus dapat diberi tanda-tanda tekanan pada suku-suku kata yang patut mendapatkan tekanan. Bahasa-bahasa yang memiliki tekanan membedakan empat macam tekanan, yaitu tekanan paling keras accent aigu, tekanan keras accent grave. Tekanan lembut accent circonflex, dan tekanan paling lembut accent breve. – Kapitalisasi Huruf-huruf kapital atau huruf besar dalam sebuah kamus bukan saja dipergunakan untuk kata-kata kepala yang perlu mendapatkan huruf kapital tetapi juga huruf awal baik dari kata dasarnya maupun unsur tambahan yang ditempatkan pada awalkata itu. Misalnya sebagai kata nama kata-kata berikut ditulis dengan huruf kapital Pla’tonism, Cam;brian. Kata turunan yang mempergunakan kata-kata tadi sebagai kata dasar tetap mempergunakan huruf kapital, baik pada unsur tambahan maupun pada unsur dasarnya Neo’ Pla’tonism, Pre’-Cam’brian, dan sebagainya. – Ucapan Cara mengucapkan sebuah kata, sebagai telah disinggung di atas, dapat pula dimasukkan dalam sebuah kamus. Gunanya jelas, yaitu membantu para pemakai agar dapat mengucapkan sebuah kata dengan benar dan tepat. Keterangan mengenai ucapan kalau ada langsung ditempatkan di belakang kata yang bersangkutan. – Kelas Kata Agas setiap pemakai kamus segera mengetahui apa kelas sebuah kata, maka sesudah keterangan mengenai ucapan, tercantumlah pula keterangan mengenai kelas katanya. Dalam kamus-kamus bahasa Inggris misalnya dicantumkan singkatan-singkatan seperti v. yang berarti verb atau kata kerja; verb ini biasanya dibedakan lg menjadi singkatan dari verb transitive atau kata kerja transitif, singkatan dariverb intransitive atau kata kerja intransitif. Singkatan lain yang biasa dipergunakan untuk menunjukkan kelas kata n Noun kata benda ad. Adjective kata sifat adv. Adverb kata keterangan prep. Prepisition kata depan conj. Conjunction kata sambung – Etimologi Kamus yang baik menyertakan pula keterangan tentang asal-usul katanya atau entimologinya, bila hal itu memang ada. Agaknya kebanyakaan dari kita menganggap bahwa asal-usul kata itu tidak perlu diketahui; yang perlu ialah mengetahui arti kata yang berlaku dewasa ini. Walaupun anggapan ini tidak dapat ditolak, namun tidak dapat disangkal bahwa mengetahui asal-usul sebuah kata dengan maknanya yang dahulu, sering lebih memantapkan makna kata itu daripada sekedar menghafal arti yang sekarang. Bahasa Indonesia banyak menerima dari kata asing misalnya dari bahasa Sansekerta dan bahasa Arab. – Definisi Inti dari sebuah kamus adalah memberikan batas pengertian atau definisi sebuah kata. Pengertian batasan atau definisi di sini tidak dapat diartikan secara formal, tetapi dibuat secara singkat dan sederhana. Karena arti kata sering mengalami perubahan atau pergeseran, maka sesudah diberi pengertian yang sentral, disertai pula pengertian turunan atau atau arti yang sudah bergeser itu. Ada kata-kata yang tidak dapat dibatasi dalam perngertian tunggal, tetapi ada sejumlah pengertian yang diberikan polisemi. Semua makna yang secara potensial dimiliki oleh sbuah kata disebut makna potensial, misalnya tata nilai mempunyai makna potensial 1 harga 2 harga sesuatu 3 angka kepandaian 4 kadar, mutu 5 sifat-sifat penting atau berguna bagi kemanusiaan. – Sinonim Kata sinonimi adalah kata-kata yang sama artinya. Kata Dan Frasa Asing Dalam tata cara dan kehidupan ilmiah sering kali ada kata-kata asing disisipkan ditengah-tengah kalimat yang mempergunakan bahasa lain.

Puisidan kata bijak. Puisi merupakan rangkaian kata kata puitis yang berisi kata kejujuran dan luapan isi hati dituliskan dalam bentuk aksara indah yang memiliki majas, diksi dan makna yang luas atau universal, dan arti kata bijak adalah kata baik.

Contoh Diksi dalam Puisi Beserta Cara Menentukannya, Yuk Pelajari! – Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang digunakan oleh sastrawan untuk bisa mengungkapkan perasaan atau gagasan yang mereka miliki. Untuk bisa menyampaikan pesan dengan baik kepada pembacanya, maka perlu menggunakan diksi yang tepat dan sesuai dengan ide maupun konteks dari puisi yang ditulis. Agar bisa menggunakan diksi dengan baik, bisa melihat bagaimana contoh diksi dalam puisi yang benar dan tepat. Pengertian DiksiDaftar IsiPengertian DiksiCiri-ciri DiksiSyarat Penggunaan Diksi dengan TepatCara Menentukan Diksi untuk Penulisan PuisiContoh Penggunaan Diksi dalam Teks Puisi Daftar Isi Pengertian Diksi Ciri-ciri Diksi Syarat Penggunaan Diksi dengan Tepat Cara Menentukan Diksi untuk Penulisan Puisi Contoh Penggunaan Diksi dalam Teks Puisi emmages Sebelum melihat bagaimana contoh diksi dalam puisi yang ada, penting untuk memahami apa sebenarnya arti dari diksi itu sendiri. Jika kamu melihat pengertian yang diberikan KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras agar bisa mengungkapkan gagasan untuk memperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dalam penggunaan kata lainnya, diksi merupakan pemilihan kata yang lebih tepat untuk membantu mengungkapkan gagasan agar bisa mendapatkan hasil tertentu. Perlu untuk dipahami dan diingat bahwa pemilihan penggunaan diksi yang tepat nantinya akan mempengaruhi para pembaca maupun pendengar. Diksi yang digunakan dengan tepat akan membuat pembaca dan pendengar bisa langsung memahami apa sebenarnya pesan yang ingin disampaikan dengan lebih mudah. Selain itu, diksi bisa membantu untuk memperdalam perasaan yang ingin disampaikan dalam puisi tersebut. Penggunaan dan pemilihan diksi yang tepat nantinya akan membantu untuk membangkitkan suasana yang dibangun di dalam puisi. Maka dari itu, banyak dari para sastrawan yang senang menggunakan diksi yang tidak biasa terdengar atau berbeda. Hal ini dilakukan agar karya sastra yang dibuat menjadi tidak terdengar monoton maupun juga membosankan. Banyak dari karya sastra yang lebih menekankan untuk penggunaan diksi kana memang penting untuk memilih kata yang tepat. Diksi bisa membuat puisi menjadi lebih menarik untuk didengar maupun juga dibaca. Selain itu, pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca maupun pendengar juga lebih mudah untuk dipahami dan diterima. Ciri-ciri Diksi Dalam contoh diksi dalam puisi nanti, kamu bisa memperhatikan apakah ciri-cirinya sudah lengkap. Karakteristik maupun ciri-ciri akan mempermudah kamu untuk membedakan dengan istilah yang lainnya. Berikut ini merupakan beberapa ciri yang dimiliki oleh diks diantaranya Sesuai dengan konteks kalimat yang ingin disampaikan atau diungkapkan agar memunculkan kenyamanan saat membaca dan mudah untuk dipahami. Membantu untuk membedakan suasana, makna, dan bentuk kalimat agar bisa selaras dengan nilai rasa yang dimiliki oleh pembaca. Menggunakan kosakata yang familiar dan mudah untuk dipahami oleh masyarakat. Menyatu dengan pilihan kata yang lain sehingga bisa memberikan makna yang lebih tepat. Syarat Penggunaan Diksi dengan Tepat Tidak kalah pentingnya untuk dipahami dari contoh diksi dalam puisi yaitu dengan mengetahui syarat penggunaannya. Hal ini akan mempermudah kamu untuk bisa memilih diksi yang tepat untuk digunakan. Berikut ini syarat dari penggunaan diksi dengan benar diantaranya Menggunakan kata konotasi dan denotasi dengan tepat. Menggunakan sinonim atau memiliki makna yang hampir sama dengan tepat. Bisa membedakan kata-kata yang memiliki ejaan hampir sama atau mirip. Menggunakan kata depan dengan kata kerja yang idiomatis. Bisa membedakan antara kata khusus dan umum agar diksi bisa digunakan dengan lebih tepat. Memperhatikan pemilihan kata yang tepat secara keseluruhan dan berkelanjutan. Cara Menentukan Diksi untuk Penulisan Puisi Dalam memahami contoh diksi dalam puisi, kurang lengkap rasanya jika belum tahu apa saja cara yang bisa dilakukan. Hal ini akan mempermudah kamu untuk bisa menentukan dan memilih mana sekiranya diksi yang lebih tepat untuk digunakan dalam puisi. Apalagi untuk kamu yang masih awam dan ingin lebih menguasai kemampuan untuk bisa menulis puisi dengan baik. Berikut ini merupakan beberapa langkah pemilihan diksi dalam puisi yang bisa kamu lakukan. 1. Menambahkan Pilihan Kosakata Baru Langkah pertama yaitu dengan memperbanyak kosakata baru yang dimiliki agar bisa membuat puisi menjadi terdengar lebih indah dan tidak membosankan. Bagian ini penting untuk dilakukan karena diksi memberikan pengaruh yang cukup besar dalam memberikan makna dan maksud yang disampaikan puisi. Jika diksi yang dipilih salah, maka nantinya maknanya juga bisa berubah dan tidak sesuai dengan yang ingin disampaikan. 2. Menyesuaikan antara Diksi dan Imajinasi Langkah kedua yaitu dengan menyesuaikan terlebih dahulu antara diksi dan imajinasi yang dimiliki penulis. Hal ini bisa menjadi sebuah tahapan yang sulit untuk dilakukan apabila kosakata yang dikuasai juga tidak terlalu banyak. Nantinya akan perlu untuk memilih mana yang paling cocok dan bisa memberikan gambaran imajinasi lebih tepat. 3. Menyesuaikan antara Diksi dan Realita Langkah yang ketiga yaitu tidak kalah pentingnya untuk menyesuaikan antara diksi dan juga realita yang ada. Tidak hanya memegang imajinasi sebagai modal, tapi juga penting untuk dikaitkan dengan realita yang ada di sekitar. Cara ini akan membantu pembaca untuk lebih mudah melakukan imajinasi dari pesan yang disampaikan dalam puisi tersebut. Contoh Penggunaan Diksi dalam Teks Puisi Pemahaman untuk penggunaan diksi akan lebih baik dengan melihat beberapa contoh diksi dalam puisi yang ada. Banyak dari sastrawan terkenal Indonesia yang bisa kamu coba pahami dan perhatikan pilihan dari diksi yang digunakan pada karya mereka. Kamu dapat lebih merasakan perasaan dan pikiran yang coba untuk sastrawan sampaikan kepada para pembacanya. 1. Perahu Kertas Karya Sapardi Djoko Damono Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas dan kau layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu bergoyang menuju lautan. “Ia akan singgah di bandar-bandar besar,” kata seorang lelaki tua. Kau sangat gembira, pulang dengan berbagai gambar warna-warni di kepala. Sejak itu kau pun menunggu kalau-kalau ada kabar dari perahu yang tak pernah lepas dari rindumu itu. Akhirnya kau dengar juga pesan si tua itu, Nuh, katanya, “Telah kupergunakan perahumu itu dalam sebuah banjir besar dan kini terdampar di sebuah bukit.” Dalam contoh diksi dalam puisi di atas, kamu bisa melihat pilihan katanya yang menarik dan tidak biasa. Selain itu, kamu juga dapat merasakan bagaimana rasanya tulus dan ikhlas dalam menunggu. Puisi itu sendiri memiliki makna berkaitan dengan keimanan yang dimiliki oleh seorang manusia kepada Tuhan. 2. Sepisaupi Karya Sutardji Calzoum Bachri sepisau luka sepisau durisepikul dosa sepukau sepisepisau duka sepisau durisepisau sepi sepisau nyanyi sepisaupa sepisaupisepisapanya sepikau sepisepisaupa sepisaupisepikul diri keranjang duri sepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisepisaupa sepisaupisampai pisau-Nya ke dalam nyanyi Bisa dilihat bahwa contoh diksi dalam puisi di atas memiliki pilihan kata yang cenderung liar dan menarik untuk dibaca. Dalam puisi tersebut penyair lebih memilih untuk membebaskan puisi yang dibuat dari berbagai ikatan yang ada. Misalnya dari teori yang bisa dilihat dari penggunaan majas, rima, dan imaji kata yang ada. Itu tadi merupakan penjelasan mengenai cara untuk penyusunan dan juga beberapa contoh diksi dalam puisi yang bisa membantu pemahaman kamu. Bisa kamu perhatikan di dalam contoh itu sendiri bagaimana diksi yang dipilih sudah sesuai dengan konteks dan tema puisi. Diksi ini memang erat kaitannya dengan penulisan puisi, tetapi juga ada karya sastra lainnya yang membutuhkan diksi sebagai komponen penting. Kamu bisa mencari contoh untuk puisi maupun penggunaan diksi lainnya yang ada di situs blog Mamikos. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta puisi[pu·i·si] Kata Nomina (kata benda) 1) ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2) gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; 3) sajak; thought-catalog-317580/ - pilihan kata dalam puisi disebutSebagai salah satu karya sastra, puisi bisa menjadi indah dan mengesankan didukung oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pilihan kata. Pilihan kata dalam puisi disebut diksi. Peran pilihan kata sangatlah penting dalam sebuah puisi karena berfungsi untuk memberikan gambaran dan ekspresi dari apa yang ingin disampaikan oleh Kata dalam Puisi Disebut Diksi Pilihan kata dalam puisi disebut sebagai diksi. Secara umum, pengertian diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang digunakan untuk menggambarkan sebuah cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan. Hasilnya, penulis akan mendapatkan efek tertentu yang diharapkan ketika orang membaca karyanya. Namun, pada penerapannya, diksi bukan hanya terbatas pada pilihan kata, melainkan juga untuk sebagai media atau saran mengungkapkan gagasan atau menceritakan peristiwa. Diksi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan merupakan hal yang penting karena bisa sangat berpengaruh pada keindahan bahasa dalam puisi tersebut. Singkatnya, pemilihan kata atau diksi bisa memengaruhi nilai estetika dalam sebuah olly/Fungsi Pilihan Kata dalam Puisi Mengutip dari buku Mengenal Tata Bahasa Indonesia, Jonter Pandapotan Sitorus, 2019, berikut beberapa fungsi pilihan kata dalam puisi. Membantu pembaca memahami pesan karya sastraBanyak penulis dan penyair yang umumnya menggunakan diksi untuk memperoleh makna puitis tertentu. Dalam hal ini, penggunaan pilihan kata atay diksi ditujukan untuk mendapatkan makna yang tepat. Alasan utamanya adalah karena pemilihan diksi yang tepat akan mendorong munculnya imajinasi yang estetik dan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kata atau diksi, antara lainPenambahan penggunaan majasPenggunaan kata denotatifPenggunaan kata konotatifKesinambungan antara satu kata dengan kata yang lainPenggunaan kata kerja pada kata yang idiomatisPenggunaan kata sinonim atau memiliki makna sama yang tepatBeberapa hal ini perlu dicermati dan dilengkapi agar puisi yang dibuat akan menjadi semakin lebih indah. Demikian jawaban dan sedikit ulasan mengenai pilihan kata dalam puisi disebut diksi yang mungkin kalian perlukan informasinya. DNR Mxwpp.
  • 79478ejyts.pages.dev/367
  • 79478ejyts.pages.dev/135
  • 79478ejyts.pages.dev/288
  • 79478ejyts.pages.dev/129
  • 79478ejyts.pages.dev/270
  • 79478ejyts.pages.dev/80
  • 79478ejyts.pages.dev/22
  • 79478ejyts.pages.dev/309
  • 79478ejyts.pages.dev/164
  • kamus diksi puisi dan artinya