Iaadalah wanita muda yang keras dan tangguh, namun di baliknya sebenarnya Hang-ah adalah wanita pemalu yang ingin mendapat pendamping hidup yang bisa memahami dirinya. Walau pertemuan antara Jae-ha dan Hang-ah dimulai dengan awal buruk, namun tak terduga mereka akhirnya bisa menjalin persahabatan. Bahkan Jae-ha kemudian jatuh hati kepada Hang-ah.
Sinopsis drakor The King 2 Hearts Laporan Wartawan Annisa Marifah - Sebelum menonton drama Korea, sinopsis drakor The King 2 Hearts tentu dicari. Sinopsis drakor The King 2 Hearts mengangkat kisah seorang pangeran Korea Selatan yang jatuh hati dengan putri petinggil militer Korea Utara. Penasaran dengan sinopsis drakor The King 2 Hearts yang dibintangi Lee Seung Gi dan Ha Ji Won ini? Sebelum membaca sinopsisnya mari kita ketahui terlebih dahulu profil pemain utama drama Korea ini. Dilansir dari pada Rabu 28/9/2022, berikut ini peran dan profil Lee Seung Gi dan Ha Ji Won. tvN Lee Seung Gi dalam serial drama Mouse 2021. 1. Lee Seung Gi sebagai Lee Jae Ha Lee Seung Gi telah membintangi berbagai drama terkenal seperti Vagabond, The Law Caffe, hingga My Girlfriend is A Gumiho. Lee Seung Gi berperan sebagai Lee Jae Ha, anak bungsu dari Raja Korea yang jatuh cinta pada putri petinggi militer Korea Utara. 2. Ha Ji Won sebagai Kim Hang Ah Ha Ji Won telah membintangi sejumlah drama terkenal seperti Hospital Ship, Secret Garden, hingga Empress Ki. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan. Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan OriginalSoundtrack: The King 2 Hearts OST ; Synopsis. Filmseri televisi The King adalah drama komedi hitam (Black Comedy) tentang dua negara Korea yang berseteru dan secara fiktif dikisahkan pada masa sekarang ini masih memiliki raja-raja yang berkuasa. Lee Seung Gi berperan sebagai Lee Jae Ha, adik raja di Korea Selatan. Ia adalah seorang playboy yang tidak tertarik politik sama sekali. Hang-ah meronta-ronta dan berteriak pada ayahnya kalau ia dan Jae-ha tak terpisahkan. “Cukup!” bentak ayah Hang-ah. Hang-ah terkejut, ayahnya tak pernah bersuara keras seperti ini padanya. ”Kalau begitu apa kau kau akan baik-baik saja jika kau tidak bisa melihat Ayah lagi? Orang-orang yang terpisah saat perang Utara dan Selatan baru bisa bertemu kembali setelah 35 tahun. Lalu kapan kita akan bertemu kembali? Aku…jantung Ayah…Walau telah berlalu puluhan tahun, jantung ini akan tetap menantimu. Tapi….tulang-tulang dalam tubuh Ayah…sudah tua. Jika kita berpisah seperti ini, kau hanya akan bisa melihat ayah di pemakaman.” Ayah Hang-ah memalingkan wajahnya karena tak bisa menahan tangisnya. Hang-ah sedih melihat ayahnya. Ayah Hang-ah berkata jika Hang-ah ingin tetap tinggal maka Hang-ah boleh tinggal. Hang-ah menunduk. Jae-ha menemui Perdana Menteri dan bertanya siapa yang telah menaikkan status perang hingga tingkat 3. Perdana Menteri dengan takut-takut berkata ia telah bernegosiasi dengan pemerintah Amerika dan itu adalah hasil keputusan Presiden Amerika Serikat. Jae-ha sangat marah. Kekuasaan militer seharusnya berada di tangannya, beraninya Amerika memutuskan sendiri. Ia kesal Perdana Menteri mengikuti keinginan Amerika tanpa berbicara dengannya terlebih dahulu. Ayah Hang-ah menanti keputusan Hang-ah. Belum sempat Hang-ah menjawab, ponselnya berbunyi. Jae-ha. Ayah Hang-ah melarang Hang-ah menerima telepon dari Jae-ha. Ia berkata Selatan telah mengkhianati Utara dengan mengumumkan status perang. Hang-ah terkejut, hal itu pasti terjadi karena mereka sedang di luar negeri. Ayah Hang-ah berkata bagaimanapun juga Jae-ha orang Selatan duh ayah Hang-ah lupa ya kalau Jae-ha sampai bersedia berlutut dan memohon agar Hang-ah selamat. “Yang Mulia tidak sama dengan mereka,” kata Hang-ah tegas. Ia pergi menjauh dari ayahnya untuk mengangkat telepon. Jae-ha yang sejak tadi frustrasi karena teleponnya tidak diangkat, lega mendengar suara Hang-ah. Jae-ha bertanya Hang-ah ada di mana. Hang-ah tidak menjawab, ia balik bertanya apakah Jae-ha sudah memikirkan jalan keluarnya. Jae-ha berkata para menteri sedang membicarakannya. Ia bertanya apakah Hang-ah ditarik kembali ke Utara untuk urusan militer menjadi tentara…artinya berperang melawan Selatan. “Bukan,” jawab Hang-ah. Jae-ha nampak lega. Hang-ah berkata ada kesalahpahaman yang mendalam dari orang Utara terhadap Selatan. Ia bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki situasi. Tapi Jae-ha tidak tahu, ia harus mengetahui niat Amerika di balik semua ini. “Tapi Utara telah memutus semua jalur komunikasi,” kata Jae-ha. Hang-ah menoleh pada ayahnya dan bertanya apakah jalur komunikasi darurat juga diputus. Ayah Hang-ah berkata partai yang telah memutuskan demikian. Hang-ah terkejut, itu artinya ia tak bisa lagi menghubungi Selatan alias Jae-ha. Ayah Hang-ah berkata perang akan dimulai, untuk apa menelepon. “Apakah jalurnya tidak bisa diperbaiki?” tanya Hang-ah, mulai putus asa. “Sudah Ayah bilang perang akan dimulai!” Hang-ah menahan tangisnya. Ia berbicara kembali dengan Jae-ha di telepon. Jae-ha menyuruh Hang-ah kembali, ia akan mengirim orang untuk menjemput Hang-ah. “Aku….aku…akan kembali ke Utara,” kata Hang-ah. Ayahnya dan Jae-ha terkejut. Hang-ah berkata hubungan Utara-Selatan telah terputus. Tidak ada lagi komunikasi, yang tersisa hanya perang. “Kami tak pernah memutus kontak, pihakmu yang memutusnya.” “Itulah sebabnya, aku akan kembali dan memulihkan jalur komunikasi. Aku akan kembali dan memberitahu partai apa yang sebenarnya Yang Mulia pikirkan untuk menghentikan perang. Aku akan melakukan yang terbaik untuk meyakinkan Utara.” “Tapi kita tidak akan bisa saling menghubungi,” protes Jae-ha. Perubahan bisa terjadi hanya dalam hitungan detik. Perang bisa terjadi kapan saja. “Bukankah hati kita bersama?” ujar Hang-ah. “Apakah karena situasi berubah maka hatimu akan ikut berubah?” Jae-ha bertanya apakah itu sebabnya Hang-ah ingin kembali. Masalahnya bukan hanya perang, mereka berdua juga bisa terbunuh sewaktu-waktu dan tak akan bertemu kembali. “Aku berharap dapat selalu melihat Ayah, dan aku berharap aku juga dapat selalu melihat Yang Mulia. Itulah sebabnya aku kembali. Agar aku bisa bertemu kembali dengan Yang Mulia.” “Hang-ah…” Keduanya berlinang air mata. “Yang Mulia pasti akan menghentikan perang ini, bukan? Aku juga akan melakukan hal yang sama. Jika kau ingat kita memiliki keinginan yang sama, kita pasti akan bertemu kembali. Aku mencintaimu.” Hang-ah menutup teleponnya tanpa mendengar balasan Jae-ha. Ia menangis karena harus berpisah dengan Jae-ha, tapi dengan segera ia menghapus air matanya dan berjalan melewati ayahnya memasuki perbatasan Utara. Ada misi yang harus ia jalankan. Demikian juga dengan Jae-ha. Walau perpisahannya dengan Hang-ah terasa menyakitkan tapi ia harus berbuat sesuatu untuk menjalankan bagiannya. Direktur Militer AS menelepon Bong-gu. Ia mengatakan Presiden AS telah menyetujui serangan ke Korut. Serangan itu akan dilaksanakan pada tgl 24 Mei. Bong-gu tertawa senang dan memuji Direktur itu. Sekretaris Eun melaporkan pada Jae-ha kalau pihak Amerika semakin sering mengadakan perundingan akhir-akhir ini. Jae-ha mengerti, ia meminta Sekretaris Eun terus mencari indormasi. Tiba-tiba teleponnya berbunyi. “Ya?” jawab Jae-ha. “Apa kau telah melihatnya?” tanya Bong-gu. “Siapa ini?” “Walau telah beberapa waktu lamanya kita tidak berbicara, seharusnya kau tidak melupakan suaraku,” ujar Bong-gu. “Aku mengirimmu email, bukalah. Jika kau tidak membukanya, kau akan menyesal. Itu mungkin informasi yang saat ini sangat kauinginkan. Jae-ha membuka emailnya dan membaca email kiriman Bong-gu. Ternyata Bong-gu mengirim salinan dokumen resmi rencana serangan Amerika ke Korut yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 Mei jam Sebenarnya ini merupakan informasi rahasia karena Amerika akan melakukan serangan mendadak. Tapi Bong-gu memberitahu Jae-ha informasi ini untuk memberitahukan kekuasaannya. Untuk memberitahu bahwa ini hukuman Jae-ha karena telah menghubungi ICC. “Aku sudah merencanakan semuanya. Bukankah sudah kukatakan saat di tebing. Republik Korea atau dirimu? Bukankah aku sudah menyuruhmu memutuskan? Pada akhirnya kau memilih dirimu sendiri. Sebagai seorang Raja, demi nyawamu sendiri, kau membiarkan negaramu berperang? Jika ada orang yang mati karena perang ini, maka itu adalah kesalahanmu,” kata Bong-gu dengan nada menyalahkan. “Kau membunuh mereka semuanya.” “Bukan,” jawab Jae-ha tenang, “Kau yang membunuh mereka. Jangan mencoba menggunakan nada sombongmu itu untuk membuatku menyalahkan diriku sendiri. Aku hanya menggunakan cara yang benar melalui hukum, untuk menghukummu atas segala kejahatanmu.” “Jadi menurutmu aku akan dihukum?” tanya Bong-gu geli. “Kau akan dihukum.” Bong-gu tertawa. Ia mengingatkan sebentar lagi akan terjadi perang dan Jae-ha akan segera habis. Sedangkan ia akan dibebaskan. “Tidak. Aku akan menghentikan perang ini. Dan kau akan diadili.” Bong-gu kesal sekali. Ia berkata Jae-ha hanya boneka pajangan yang tak berkuasa dan tak ada artinya, lalu ia menutup teleponnya. Jae-ha meminta Sekretaris Eun memeriksa keaslian dokumen tersebut. Sekretaris Eun telah memeriksanya dan dokumen itu asli. Sekretaris Eun juga melaporkan kalau Amerika menginginkan status perang dinaikkan ke tingkat 2. Sebelumnya mereka menaikkan ke status 3 tanpa persetujuan Jae-ha. Kali ini mereka ingin Jae-ha menyetujui kenaikan status perang tersebut. Jae-ha tahu ini hanyalah formalitas. Walau ia menentang, pemerintah dan Amerika tetap akan menaikkan status perang. Sekretaris Eun membenarkan. Jae-ha bertanya apakah Utara akan menyerang Selatan jika Amerika menyerang Utara. Sekretaris Eun membenarkan, Utara tidak bisa membalas serangan langsung ke Amerika jadi mereka akan membalas ke sekutu Amerika terdekat, yaitu Korea Selatan. Ia menasihati bahwa sebagai keluarga kerajaan, Jae-ha harus mengutamakan keselamatan rakyat. Sekretaris Eun bertanya apa yang akan Jae-ha lakukan. Jae-ha merenung sejenak dan mneyetujui perkataan Sekretaris Eun. Tanggal 1 Mei, status perang dinaikkan ke tingkat 2. Artinya seluruh tentara siap siaga menanti perintah dan dipersenjatai lengkap. Setiap saat mereka harus siap menembak jika sewaktu-waktu perang meletus. Komunikasi antara Utara-Selatan masih terputus total. Sekretaris Eun berjanji akan terus mencoba menghubungi pihak Utara. Jae-ha bertanya apakah Hang-ah tahu mengenai tanggal serangan Amerika ke Utara. Sekretaris Eun berkata sepertinya Hang-ah tidak tahu tanggal pastinya. Sementara itu Hang-ah diterima dengan ramah oleh Komandan Tinggi Utara. Ia memuji Hang-ah atas rasa cintanya pada tanah air. Hang-ah tak menanggapi. “Apakah kau pernah pernah mendengar Menteri Pertahanan Selatan mengatakan sesuatu? Khususnya mengenai ruang penyimpanan bom di mana keluarga kerajaan akan mengungsi jika terjadi perang,” tanya Komandan Tinggi. “Apa kau sedang memancingku untuk mengatakan rahasia pertahanan mereka?” tanya Hang-ah tak suka. “Bukankah ini perang?” “Sebenarnya Selatan sangat besar hati. Walau kita yang memutus komunikasi, bukankah mereka terus aktif menghubungi kita? Kita juga seharusnya berkomunikasi dengan mereka dan mengadakan perundingan.” Komandan Tinggi bertanya mengapa ia harus mendengarkan nasihat Hang-ah. Hang-ah berkata perang ini terjadi karena kesalahpahaman dari kedua belah pihak. Selatan tidak bermaksud berperang dengan Utara. “Apa kau tahu apa yang dilakukan Lee Jae-ha begitu ia kembali? Ia mengumumkan peningkatan status perang ke tingkat 2. Apakah itu artinya ia ingin berperang?” “Bukankah kita yang pertama kali mengumumkan perang?” Hang-ah meninggikan suaranya. “Sebagai seorang Raja ia hanya mengambil langkah waspada.” “Komrad Kim Hang-ah!!” Komandan Tinggi berseru kesal. Ia menyindir rupanya Hang-ah tetap saja seorang wanita. Sekalinya jatuh cinta tidak bisa membedakan mana yang benar atau salah. “Jika aku seperti itu apakah aku akan kembali ke Utara?” tanya Hang-ah. “Aku memiliki kesempatan untuk tinggal bersama kekasihku di Selatan. Tapi aku membuang semua itu dan datang ke sini!” Komandan Tinggi mengusir Hang-ah. Ia tidak mau lagi berbicara dengan perwira yang membela Selatan. Hang-ah berkata ia hanya ingin menghindari perang. Ia sekali lagi meminta agar Komandan Tinggi membuka jalur komunikasi. Tapi Komandan Tinggi berkata hal itu sudah terlambat. Peluncur rudal telah disiapkan. Hang-ah terkejut. Ia bertanya apakah Utara akan memulai serangan. Komandan Tinggi balik bertanya apakah mereka harus menunggu diserang terlebih dahulu. Jae-ha menonton berita. Korut memberitakan akan menyerang Seoul dengan rudal. Mereka menyebut Jae-ha sebagai pengkhianat dan kroco Amerika. Di hari Amerika menyerang Pyeongyang, mereka juga akan menyerang Seoul dan menghabisi semuanya. Sekretaris Eun masuk dan menanyakan apakah Jae-ha sudah siap dengan pidatonya. Saat ini rakyat benar-benar ketakutan mendengar Korut akan menyerang mereka. Ia meminta Jae-ha bersikap tegas untuk menenangkan rakyat. Jae-ha mengangguk. Setelah Sekretaris Eun pergi, Jae-ha mulai mengetik pidatonya. “Aku dengan tegas meminta Amerika menjelaskan alasan untuk menyerang Korea Utara. Korea Utara juga harus menyingkirkan sikap militan mereka pada Korea Selatan dan secepatnya memulihkan jalur komunikasi. Jika Korea Utara bersikeras menyerang Seoul , kami Republik Korea akan melakukan segalanya…” Jae-ha terdiam. Ia teringat saat-saat ia bersama Hang-ah. Saat pelatihan WOC,hingga Hang-ah menjadi tunangannya, Hang-ah selalu berada di sisinya untuk mendukungnya. “….untuk membalas Korea Utara dengan menyakitkan.” Hang-ah berbicara dengan ayahnya. Ia berkata sebenarnya ia tidak ingin berdebat dengan Komandan Tinggi tapi ia khawatir posisi ayahnya akan terpengaruh karena dirinya. Ayah Hang-ah hanya diam. Hang-ah mengungkapkan kekesalannya karena partai tidak mau berperundingan dengan Selatan. “Hari Minggu nanti kau tidak ada acara kan?” tanya ayah Hang-ah, “Bagaimana dengan berlibur bersama Ayah ke luar negeri?” Ia mengeluarkan dua lembar tiket pesawat tujuan Jerman. Ayah Hang-ah berkata dengan demikian ia bisa tetap tinggal bersama Hang-ah dan Jae-ha bisa sering-sering mengunjungi Hang-ah. “Ayah, apa Ayah berpikir untuk mengasingkan diri?” tanya Hang-ah tak percaya. Ayah Hang-ah berpendapat perang ini tidak terhindarkan lagi. Hang-ah bertunangan dengan orang Selatan, ia juga dianggap berpihak pada Selatan. Hidup mereka berdua akan melayang. Hang-ah bertanya apakah partai Utara sudah pasti akan menyerang. Ayah Hang-ah berkata negara mereka hanya membela diri, Amerikalah yang…. “Aku tanya apakah partai sudah pasti akan menyerang?” “Tentu saja! Apa kau tahu apa yang Lee Jae-ha katakan tadi pagi? Ia bilang Utara akan mendapat balasan yang menyakitkan. Dia jelas-jelas tahu kau ada di Utara, bagaimana ia bisa mengatakan hal seperti itu? Bukankah artinya ia bisa membunuhmu? Ketika aku mendengarnya aku hampir gila,” kata ayah Hang-ah kesal. Jika Hang-ah tidak mau ke Jerman, ia mengusulkan mereka pergi ke tempat di mana Jae-ha tak bisa menemukan mereka. Hang-ah berkata Jae-ha mengumumkan itu hanya di depan umum karena ia seorang Raja. Tapi ayah Hang-ah berkata justru karena ucapan itu diucapkan di depan umum maka partai menganggapnya serius. “Ketika aku mendengarnya, aku juga ingin memulai serangan seperti partai,” ujar ayah Hang-ah. “Apa Ayah barusan berkata bahwa kita, Utara, yang akan memulai serangan?” tanya Hang-ah kaget. Ayah Hang-ah tak berani menatap puterinya. Sepertinya ia keceplosan bicara. “Artinya kita akan melakukan serangan mendadak?” tanya Hang-ah. Perdana Menteri Korsel sepertinya berpendapat sama. Ia ingin mulai menyerang lebih dulu. Sekretaris Eun bertanya apa untungnya memprovokasi pihak Utara dengan menyerang duluan. “Tentu saja kita akan mendapatkan kemenangan! Kita bisa menang hanya dalam waktu 3 hari. Asalkan kita menggunakan bunker bom Amerika untuk menyerang fasilitas nuklir Utara,” kata Perdana Menteri. Sementara itu Jae-ha menemui Komandan Selatan pendamping tim WOC. Komandan Selatan berkata jika Selatan berhasil mengebom fasilitas nuklir Utara, maka efek radiasi nuklirnya akan seperti Chernobyl. Bukan hanya Utara yang akan terkena dampaknya, tapi Selatan juga. “Jika perang dimulai, berapa banyak kekalahan kita?” “Dua ratus ribu tentara pada awal perang. Lima ratus warga di ibukota terluka atau mati. Jika berlangsung seminggu, Kematian tentara bisa mencapai sedikitnya 1 juta jiwa. Kematian warga bisa mencapai 5 juta jiwa. Kerugian kita sedikitnya mencapai 200 milyar dolar AS. Untuk memulihkannya sedikitnya membutuhkan 300 milyar dolar AS.” “T-Tunggu sebentar,” Jae-ha kesulitan mencerna angka-angka tersebut saking tingginya. “Apa yang kaukatakan?” “Ini berdasarkan statistik tahun 1994. Saat ini mungkin angkanya mencapai dua kali lipat. Bagaimanapun juga tim gabungan Amerika-Korsel pasti menang pada akhirnya, tapi Utara juga tidak akan tinggal diam. Baik Utara maupun Selatan akan kembali ke masa 40 tahun lalu, masa pembangunan. Banyak pria berusia di bawah 40 tahun yang gugur. Ini adalah kehancuran total negara kita,” Komandan itu menjelaskan. Jae-ha terhenyak mendengarnya. Aku senang ada seorang perwira berpangkat tinggi yang mengetahui akibat perang dengan jelas dan tidak menganjurkan perang sama sekali. Sama seperti Shi-kyeong. Mereka menjadi tentara bukan untuk berperang, tapi agar rakyat hidup tenang dan damai. Malam itu Jae-ha merenungkan perkataan kakaknya, Shi-kyeong, Bong-gu, dan Hang-ah. Jae-kang “Apa kau tidak tahu apa yang terus kukatakan berulang-ulang dalam pikiranku? Perdamaian. Tidak hidup dalam ketakutan akan perang.” Shi-kyeong “Tidak boleh menyerah. Karena kau…. seorang Raja.” Jae-kang “Kau harus bisa melewati batasan itu! Kau seorang keluarga kerajaan!” Bong-gu “Jika ada orang yang mati dalam perang, itu adalah kesalahanmu.” Hang-ah “Kau pasti akan menghentikan perang ini, bukan? Aku pergi agar aku bisa kembali bertemu denganmu.” Pada saat yang sama, Hang-ah juga sedang memikirkan Jae-ha. Ia ingat Jae-ha berterima kasih karena Hang-ah ada di sisinya. Juga permintaan Jae-ha pada Hang-ah untuk mempercayainya. Terakhir Hang-ah ingat janji pertunangannya. Bahwa ia dan Jae-ha akan bersatu dan berusaha menghentikan perang. Ting Tong! Bel pintu rumah Hang-ah berbunyi. Hang-ah membukanya. Seorang pria berkata ia baru saja pindah ke sebelah rumah Hang-ah kemarin dan memberikan sekotak kue tanda perkenalan. Hang-ah mengenali aksen pria itu dari Selatan dan dengan ramah menanyakannya, tapi pria itu menaruh kotak itu di tangan Hang-ah dan cepat-cepat pergi. Hang-ah membuka kotak tersebut. Isinya bukan kue, melainkan kosmetik buatan Jae-ha, seperti yang pernah Jae-ha berikan untuk meminta maaf. Hang-ah tersenyum sedih. Hang-ah melihat sebuah amplop besar di bawah kotak itu. Ia membukanya. Isinya adalah dokumen rencana serangan Amerika ke Utara. Hang-ah pergi menemui Komandan Tinggi dan mengaku kalau ia menerima informasi penting dari Jae-ha. Komandan Tinggi menyuruh Hang-ah mengatakannya dengan ancaman Hang-ah tidak asal bicara. Hang-ah berkata ia mendapat informasi mengenai waktu serangan Amerika ke Utara. Serangan itu diberi kode “Morning Calm” dan telah ditandatangani Presiden Amerika. Komandan Tinggi tak sabar ingin mengetahuinya tapi Hang-ah ingin bernegosiasi. Ia akan memberitahu informasi itu asalkan Komandan Tinggi bersedia berunding dengan Selatan dan ia hadir dalam perundingan itu sebagai wakil dari Utara. “Apa kau sedang tawar menawar denganku?” tanya Komandan Tinggi. “Ya.” Komandan Tinggi tertawa meremehkan dan bertanya apakah Hang-ah menawarkan diri sebagai wakil Utara karena mengetahui wakil dari Selatan adalah Jae-ha. Ekspresi Hang-ah berubah. Tampaknya ia tidak tahu. “Kau tidak tahu? Jika kau tahu, kau pasti lebih ingin pergi. Pertemuan sepasang kekasih setelah berpisah lama. Kupikir kau akan dipenuhi emosi nanti.” Dengan kata lain ia menolak Hang-ah sebagai wakil. “Aku mengerti. Mari kita akhiri negosiasi ini,” sahut Hang-ah tenang. Hang-ah beranjak pergi. “Oya, kita akan menyerang mereka pada tanggal 30 Mei, bukan? Kuberitahu satu hal. Pada saat itu, semuanya sudah terlambat,” kata Hang-ah. “Tunggu!! Katakan tanggalnya maka aku akan mempertimbangkan kau menjadi wakil dalam perundingan itu.” Hang-ah menghampiri Komandan Tinggi, “Bukankah setidaknya aku harus memiliki kartu As?” bagaimana jika ia mengatakan tanggalnya dan Komandan Tinggi melanggar janjinya. Komandan Tinggi menganggap hal itu masuk akal. Sebagai gantinya, ia meminta Hang-ah merobek surat perjanjian Utara-Selatan untuk pertunangan Hang-ah dan Jae-ha. Itu adalah surat perjanjian asli dan satu-satunya di Korut. “Kau akan menemui musuh, apa gunanya lagi surat pertunangan itu?” tantang Komandan Tinggi. Dengan tenang Hang-ah mengambil surat itu dan merobeknya. Karena ia akan mewakili Utara, ia bertanya pada Komandan Tinggi sebenarnya apa yang Utara inginkan. Komandan Tinggi meminta Selatan menurunkan status perangnya. Hang-ah berkata ia maju sebagai wakil Utara untuk mencegah terjadinya perang. Kalau hanya menurunkan status apa gunanya? “Kalau begitu suruh Selatan dan Amerika menyerah.” “Kita tidak akan berperang,” kata Hang-ah tegas. “Kita dalam posisi berbahaya saat ini. Hal ini menyangkut nyawa warga negara, apa kau sanggup menanggungnya?!” bentak Komandan Tinggi. Ia menyuruh Hang-ah menyerahkan dokumen informasi penyerangan Amerika ke Utara segera setelah perundingan berakhir. Hang-ah berkata dokumen itu ada di tempat yang hanya diketahui olehnya. “Kalau begitu ayahmu akan berada di tanganku. Bukankah taruhannya akan meningkat setelah perundingan itu selesai?” “Kau tidak boleh menggunakan ayahku.” “Sepertinya ia masih menjadi Menteri Persatuan, setidaknya aku bisa memenuhi permintaan itu. Oya, kau tahu aku akan mengawasi perundingan itu melalui monitor, bukan?” “Itulah yang kuinginkan. Dengan demikian kalian bisa mendengar langsung apapun yang Raja Selatan katakan. Lihatlah sendiri, dan kalian boleh menilainya lagi setelah itu,” kata Hang-ah. Jae-ha telah tiba di tempat perundingan. Pertemuan itu diadakan 4 mata di ruangan tertutup, namun saat Jae-ha masuk ia melihat ruangan itu dipasang kamera dan ada tombol darurat di meja sebelah tempat duduknya. Jae-ha tidak tahu siapa perwakilan dari Utara. Hang-ah bersiap untuk menemui Jae-ha sebagai perwakilan dari Utara. Ia menelepon ayahnya lebih dulu dan meminta maaf karena Komandan Tinggi menggunakan ayahnya untuk mengancamnya. Ayahnya tidak ambil pusing. Ia berkata Komandan Tinggi tidak akan melakukan apa-apa padanya. Ia meminta Hang-ah menemui Jae-ha dengan tenang. Bukankah mereka sudah lama tidak bertemu? Ayah Hang-ah menutup teleponnya dan menarik nafas panjang. Ia masuk ke ruangan Komandan Tinggi dan ikut melihat perundingan itu melalui layar. Komandan Tinggi berkata Hang-ah sudah berubah banyak. Ayah Hang-ah membenarkan, Hang-ah sekarang bersikap lebih baik. Komandan Tinggi mendelik, jelas tidak setuju hehe.. Hang-ah memasuki ruang perundingan. Ekspresi Jae-ha berubah cerah begitu melihat Hang-ah. Kerinduan memenuhi matanya. Walau Hang-ah merasakan hal yang sama, ia bersikap kaku dan formal terhadap Jae-ha. Awalnya Jae-ha bingung, tapi ia melihat alat dengar di telinga Hang-ah. Ia menyadari percakapan mereka diawasi. Jae-ha menjabat tangan Hang-ah. Hang-ah menahan perasaannya untuk tidak memeluk Jae-ha karena itu yang akan kulakukan dan orang-orang lain lakukan saat bertemu kembali dengan orang yang mereka cintai setelah berpisah lama apalagi di ambang kematian >,,,<. Jae-ha dan Hang-ah tetap berjuang walau mereka sudah menjadi Raja dan Ratu, bahkan hingga mereka memiliki anak. Namun keduanya yakin bisa menghadapi apapun asalkan keduanya tidak menyerah dan saling mempercayai. It’s hard to say goodbye but I’ve found my wthdrawal syndrome’s killer =D See y’all in BIG
SinopsisDrama Korea The King 2 Hearts Drama Korea The King 2 Hearts menceritakan di hari modern di mana Korea Selatan diatur oleh sebuah monarki konstitusional. Lee Jae Ha (Lee Seung Ki) adalah seorang putra mahkota tampan dan materialistik yang tidak peduli akan tentang politik. Hidupnya berubah terbalik ketika saudaranya memaksa dia untuk
Sinopsis Drama Korea The King 2 Hearts The King 2 Hearts diatur di hari modern di mana Korea Selatan diatur oleh sebuah monarki konstitusional. Lee Jae Ha Lee Seung Ki adalah putra mahkota tampan dan materialistik yang tidak peduli tentang politik. Hidupnya berubah terbalik ketika saudaranya memaksa dia untuk bergabung dengan tim yang terdiri dari tentara dari Korea Utara dan Selatan untuk bergabung dengan Dunia Petugas Kompetisi. Kim Hang Ah Ha Ji Won adalah agen pasukan khusus Korea Utara yang tidak memiliki pengalaman dalam cinta atau kencan. Meskipun dia tangguh dan berani, dia memiliki hati yang hangat dan naif, yang ingin mendapatkan kehidupan pernikahan dan hidup damai. Ketika kawan dia meyakinkan dia untuk bergabung dengan tim Korea untuk WOC, dia bertemu pangeran sombong dan mereka segera memulai hubungan cinta-benci. Hal mengambil perubahan drastis ketika mereka mengetahui bahwa keluarga mereka telah merencanakan untuk pernikahan akhirnya mereka … Details Drama Korea The King 2 Hearts Title 더킹 투하츠 / The King 2 Hearts Previously known as 킹 King / 더킹 The King / 킹 투허츠 King 2 Hearts Genre Romance, Comedy, Action Episodes 20 Broadcast network MBC Broadcast period 2012-Mar-21 to 2012-May-24 Air time Wednesday & Thursday 2155 Original Soundtrack The King 2 Hearts OST Daftar Pemain Drama The King 2 Hearts Lee Seung Ki as Lee Jae Ha 30 Kang Han Byul as young Jae Ha Ha Ji Won as Kim Hang Ah 30 Jo Jung Suk as Eun Shi Kyung 27 Yoon Je Moon as Kim Bong Goo / John Mayer Lee Yoon Ji as Lee Jae Shin 26 Download Drama Korea The King 2 Hearts Sub Indo Episode 1 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 2 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 3 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 4 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 5 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 6 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 7 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 8 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 9 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 10 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 11 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 12 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 13 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 14 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 15 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 16 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 17 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 18 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 19 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud Episode 20 360p Hardsubs Indo MirrorAce SolidFiles MP4upload Userscloud
Gadisitu secara tidak sengaja bertemu dengan Kyung-hee yang berusaha melindungi rumahnya dari geng yang melecehkannya. Ketika geng menabrak gadis itu, mereka dikuasai oleh kekuatan tak terduga darinya. Sementara itu, laboratorium rahasia mulai menemukan gadis yang hilang. Siapa gadis misterius ini dan mengapa dia dikejar? Detail

TheKing 2 Hearts. Title : The King 2 Hearts; Original Title : 더킹 투하츠; Genre : Comedy, Drama, Melodrama, Military, Political, Romance; Cast : Ha Ji Won, Jo Jung Suk, Lee Seung Gi, Lee Yoon Ji, Yoon Je Moon; Year : 2012; Duration : 65 min; Type : Drama; Episode : 20; Country : South Korea; Director : Jung Dae Yoon, Lee Jae Gyoo; Rating : 15+ - Teens 15 or older; Score : 8.4

TheKing 2 Hearts adalah drama populer Korea Selatan yang dibintangi Ha Ji-won dan Lee Seung-gi. Drama 20 episode ini bercerita tentang putra mahkota Korea Selatan yang jatuh cinta pada agen rahasia Korea Utara.

HaJi-Won, Jo Jung-Suk, Lee Seung-gi Sinopsis The King 2 Hearts : Drama Korea The King 2 Hearts Sub Indo ini menceritakan tentang pria bernama Lee Jae Ha diperankan Lee Seung Gi merupakan putra mahkota dari zaman dinasti Joseon. Ia memiliki paras yang tampan dan tidak peduli dengan politik kerajaan. wohC6Kh.
  • 79478ejyts.pages.dev/25
  • 79478ejyts.pages.dev/18
  • 79478ejyts.pages.dev/194
  • 79478ejyts.pages.dev/257
  • 79478ejyts.pages.dev/340
  • 79478ejyts.pages.dev/218
  • 79478ejyts.pages.dev/190
  • 79478ejyts.pages.dev/194
  • 79478ejyts.pages.dev/7
  • sinopsis drama korea the king 2 heart